SEKILAS INFO
29-03-2024
  • 8 bulan yang lalu / PANITIA PPDB akan Melaksanakan ASESMEN SISWA pada TANGGAL 10-11 JULI 2023, MPLS dimulai Pada Tanggal 13-15 Juli 2023
  • 9 bulan yang lalu / Disampaikan kepada semuanya LIBUR SEMESTER GENAP Tahun Pelajaran 2022-2023 mulai dari tanggal 23 Juni 2023 s/d 15 Juli 2023. Terima Kasih
  • 9 bulan yang lalu / PENERIMAAN LAPORAN PENDIDIKAN DILAKSANAKAN PADA TANGGAL 21 Juni 2023
16
Jun 2020
Pentingnya Mengenali Potensi, Bakat, dan Minat Siswa

Daniel Yudha Kumoro

Guru BK SMKN 3 Buduran Sidorajo

Lima tahun yang lalu si A lulus dari salah satu perguruan tinggi swasta favorit di Surabaya. Dengan menyandang gelar sarjana psikologi, si A memberanikan diri melamar pekerjaan sebagai Human Resource Department (HRD) staf di sebuah pabrik besar di Surabaya. Sayang ia ditolak!

Ia tidak putus asa. Tiap minggu ia mencari lowongan di koran, tiap minggu ia menulis surat lamaran, dan tiap minggu pula ia menerima panggilan. Tapi sayang hasilnya tetap nihil!

Penolakan-penolakan ini berlangsung selama tiga bulan. Hingga ia menemukan titik terang saat ia kembali ke kampung halaman. Ayahnya bercerita kalau dulu si A suka sekali menggambar dan berkumpul dengan anak-anak kecil, sehingga beliau berkata: “kenapa tidak coba dunia pendidikan?”

Beberapa hari kemudian si A diterima bekerja sebagai guru di sebuah sekolah besar di Surabaya. Dalam lima tahun ini ia sudah mengajar di beberapa sekolah dan ia menikmatinya.

Kisah nyata ini mungkin hanyalah salah satu contoh dari ribuan kisah dimana seseorang baru menemukan “jalannya” setelah sekian lama menghabiskan waktu, tenaga, dan materi. Banyak orang mengeluh bahwa pekerjaannya tidak cocok dengan yang diinginkannya. Ada yang menyesal karena jurusan yang diambil semasa kuliah tidak sesuai dengan yang diharapkan. Bahkan ternyata banyak siswa SMA/K yang kebingungan harus melanjutkan kemana setelah lulus atau mengambil jurusan apa bila kuliah. Jika sampai disini, maka tanggungjawab sekolah, terutama guru Bimbingan dan Konseling (BK) adalah membantu mengembangkan potensi, bakat, dan minat siswa didiknya. (Depdiknas. Panduan Umum Pelayanan Bimbingan dan Konseling Berbasis Kompetensi. Jakarta: Balitbang Depdiknas. 2002. h. 4).

Dalam rangka mengembangkan potensi, bakat, dan minat siswa, guru BK bertugas untuk membantu siswa tersebut dalam mengenali potensi, bakat, dan minatnya terlebih dahulu. Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti observasi, wawancara, penelaahan dokumen siswa, dan pemeriksaan psikologi atau yang biasa disebut dengan tes psikologi (psikotes). Mengingat jumlah siswa dalam sebuah sekolah yang terkadang hampir mencapai ribuan, sedangkan jumlah guru BK yang hanya satu orang, maka penggunaan psikotes dapat dijadikan pilihan tepat dalam melakukan pengenalan potensi, bakat, dan minat siswa.

Memang ada banyak buku tentang tes psikologi yang beredar di toko-toko buku. Meskipun begitu, validitasnya masih harus dipertimbangkan. Terutama yang digunakan untuk mengenali potensi, bakat, dan minat siswa masih jarang ditemui. Lantas alat tes apa yang cocok untuk mengukur potensi, bakat, dan minat siswa?

Beruntunglah dunia pendidikan masih memiliki ilmuwan yang bernama Dr Howard Gardner. Dimana penemuannya tentang kecerdasan majemuk atau kecerdasan berganda telah banyak membantu praktisi pendidikan seperti guru maupun para konselor (guru BK) dalam membimbing siswa didiknya. Gardner (1983) menyatakan bahwa setiap individu memiliki kecerdasan dan gaya belajarnya sendiri yang menunjangnya untuk sukses. Gardner (1983) membagi kecerdasan individu menjadi delapan yang sekarang sudah disempurnakan menjadi 10 kecerdasan. Singkatnya, mungkin dulu banyak orang yang beranggapan bahwa siswa yang pintar adalah siswa yang memiliki nilai matematika atau IPA yang tinggi. Dalam kenyataannya, banyak orang sukses yang memiliki kecerdasan dalam bidang lain, seperti olahraga dan kesenian. Sebut saja Kris Jon atau almarhum Chrisye.

Oleh sebab itu guru BK harus dapat menjadi “ayah/ibu” bagi “anak-anak”nya. Seperti kisah nyata diatas, justru ayah si A sendiri yang membantu menemukan potensi, bakat, dan minat anaknya, bukan guru BKnya! Padahal ini merupakan tugas wajib bagi seorang guru BK.

Dalam menemukan potensi, bakat, dan minat siswa, guru Bk dapat menggunakan angket yang dibuat sendiri dari teori kecerdasan majemuk milik Gardner. Ataupun menggunakan angket yang sudah ada di buku-buku Gardner. Hasilnyapun dapat dipertanggungjawabkan. Hasil angket ini memberikan gambaran kecerdasan-kecerdasan yang dimiliki siswa dan menunjukkan satu atau beberapa kecerdasan yang paling menonjol pada diri siswa. Dengan mengetahui satu atau beberapa kecerdasan yang paling menonjol dalam dirinya, maka siswa dapat mengenali potensi, bakat, dan minat dalam dirinya yang harus dikembangkan.

Selanjutnya, siswa yang sudah mengetahui hasil angket ini dapat memperoleh bimbingan lebih lanjut dari guru BK. Banyak hal yang dapat dikonsultasikan siswa kepada guru BK. Satu diantaranya adalah mencari kegiatan apa yang paling cocok dilakukan siswa untuk mengembangkan satu atau beberapa potensi, bakat, dan minatnya yang paling menonjol. Sehubungan dengan siswa yang akan lulus sekolah, guru BP juga harus memiliki informasi yang menunjang tentang berbagai jenis pekerjaan/profesi, karir, atau tempat bekerja yang sesuai dengan potensi, bakat, dan minat siswa. Setidaknya guru BP dapat memberikan rujukan kepada siapa atau kemana siswa dapat memperoleh informasi yang lebih lengkap. Begitu juga bagi siswa-siswi yang ingin melanjutkan ke jenjang kuliah. Hendaknya guru BP atau sekolah memiliki kerjasama dengan lembaga-lembaga pendidikan yang terkait. Seperti universitas, lembaga kursus, atau lembaga latihan kerja.

Pengumuman

ASESMEN SISWA

Libur Semester Genap Tahun Pelajaran 2022-2023

KOMBEL SLBN BATU MERAH

Maps Sekolah